Metal Gear Solid V The Phantom Pain Proyek Terakhir Kojima

Metal Gear Solid V The Phantom Pain Proyek Terakhir Kojima

Metal Gear Solid V The Phantom Pain Proyek Terakhir Kojima

Metal Gear Solid V Sebagai salah satu seri Game stealth paling berpengaruh di industri, Metal Gear telah lama dinantikan setiap kali ada kabar rilis terbaru. The Phantom Pain (MGSV: TPP) merupakan angsuran utama terakhir yang dikerjakan Hideo Kojima bersama Kojima Productions di bawah naungan Konami, sebelum sang kreator berpisah dengan penerbit tersebut. Dirilis pada tahun 2015 untuk berbagai platform, Game ini menghadirkan perpaduan dunia terbuka (open-world), mekanika stealth inovatif, serta cerita sinematik yang menambah lapisan kompleks dalam mitologi Metal Gear.

Dalam artikel ini, AnimeSanctuary akan mengupas tuntas Metal Gear Solid V The Phantom Pain, mulai dari latar belakang produksinya, alur cerita dan setting, enam karakter utama yang paling penting, elemen khas gameplay, tema yang diusung, hingga tanggapan dan kritik yang muncul. Semoga ulasan panjang ini dapat membantu Anda memahami kenapa MGSV: TPP menjadi salah satu Game paling dibicarakan dalam waralaba Metal Gear.

Latar Belakang Produksi

Pengembangan di Bawah Bayang-Bayang Konami

Pengembangan di Bawah Bayang-Bayang Konami

Pengembangan Metal Gear Solid V The Phantom Pain diwarnai ketegangan antara Hideo Kojima dan Konami.

Sejak diumumkannya Fox Engine mesin Game generasi baru yang diciptakan Kojima Productions ambisi untuk menciptakan dunia terbuka dengan detail realistis menjadi prioritas utama.

Namun, kabar konflik internal di akhir masa produksi menyebabkan banyak penggemar khawatir akan hasil akhirnya.

Membagi Game Menjadi Dua Bagian

Membagi Game Menjadi Dua Bagian

Sebelum The Phantom Pain rilis, Konami meluncurkan Metal Gear Solid V: Ground Zeroes sebagai prolog berbayar pada tahun 2014.

Hal ini sempat menuai kontroversi karena harga yang dinilai tidak sebanding dengan konten minim.

Namun, “Ground Zeroes” memegang peran penting sebagai pengenalan mekanik baru (stealth real-time, pergerakan Snake) serta pengantar cerita sebelum peristiwa di The Phantom Pain.

Perilisan dan Platform

Perilisan dan Platform

Game ini resmi dirilis pada 1 September 2015 untuk PlayStation 3, PlayStation 4, Xbox 360, Xbox One, dan PC (Steam).

Sambutan awal sangat positif berkat visual memukau dan inovasi mekanik.

Namun, rumor kurang harmonisnya hubungan Kojima dengan Konami di balik layar ikut mewarnai peluncuran Game ini, bahkan memengaruhi konten cerita di babak akhir.

Cerita & Setting

Latar Peristiwa Pasca Ground Zeroes

Latar Peristiwa Pasca Ground Zeroes

Mengambil latar tahun 1984, Metal Gear Solid V The Phantom Pain melanjutkan cerita PunishedVenomSnake (dikenal juga sebagai Big Boss),

Yang terbangun dari koma sembilan tahun pasca peristiwa di Ground Zeroes. Tubuhnya cacat lengan kirinya hilang, dan serpihan logam bersarang di kepalanya.

Ia kini harus membangun kembali Outer Heaven dengan nama baru: Diamond Dogs, sebuah pasukan tentara bayaran.

Dunia Terbuka di Afghanistan dan Afrika

Dunia Terbuka di Afghanistan dan Afrika

Untuk pertama kalinya dalam seri utama Metal Gear, pemain disuguhkan area dunia terbuka dengan dua peta besar: Afghanistan yang dikuasai pasukan Soviet,

Dan wilayah perbatasan Afrika yang dihantui perang sipil. Pemain bebas memilih misi, pendekatan, serta waktu eksekusi.

Ekosistem musuh pun dinamis musuh bereaksi jika kita kerap menembak kepala, menambahkan helm pada pasukan, dan seterusnya.

Plot Balas Dendam dan Senjata Pemusnah

Plot Balas Dendam dan Senjata Pemusnah

Tema utama cerita adalah balas dendam Snake memimpin Diamond Dogs untuk menuntut keadilan atas kehancuran Mother Base sebelumnya.

Namun, seiring terungkapnya dalang di balik tragedi itu, Snake dihadapkan pada parasite-based weapon dan ancaman Skull Face,

Sosok misterius yang memanipulasi bahasa untuk menciptakan perang global.

Konflik semakin rumit karena MGS5 juga memuat benih kronologis penting bagi kelahiran Metal Gear di seri selanjutnya (secara timeline cerita).

Pembahasan Karakter Utama

Punished “Venom” Snake

Punished “Venom” Snake (Big Boss)

Peran: Protagonis utama, pemimpin Diamond Dogs. Ia dulu dikenal sebagai Big Boss, tetapi kini mengalami trauma fisik dan mental.

Kepribadian: Cenderung pendiam dalam Game ini, menyiratkan keraguan dan kehampaan.

Dibandingkan sosok Big Boss di seri sebelumnya, Venom Snake lebih dingin dan menanggung “phantom pain.”

Perkembangan: Terungkap kemudian bahwa ia bukan Big Boss sejati, melainkan dokter MSF yang “dipasangi identitas Big Boss” demi menjadi kembaran dan pengalih perhatian.

Kazuhira “Kaz” Miller

Kazuhira “Kaz” Miller

Peran: Penasihat militer dan tangan kanan Snake di Diamond Dogs. Bertugas mengarahkan misi, mengumpulkan intel, dan mengelola Mother Base.

Motivasi: Setelah kehilangan Mother Base sebelumnya, Kaz diselimuti dendam yang mendalam dan kesetiaannya semakin keras.

Ia rela melakukan apa saja demi menjatuhkan Cipher dan Skull Face.

Konflik Batin: Meski tampak solid, Kaz terseret dalam emosi negatif pasca kehilangan lengan dan kaki. Hal ini memengaruhi kebijakannya yang kadang ekstrem.

Revolver Ocelot

Revolver Ocelot

Peran: Veteran FOXHOUND yang kini bergabung dengan Diamond Dogs sebagai penasehat teknik dan pelatih rekrutan.

Karakteristik: Berlidah perak, penuh trik, dan setia pada Big Boss.

Di MGS5, ia lebih “kalem” dibandingkan penampilannya di seri lain, namun tetap punya sisi manipulatif.

Fungsi: Membantu pemain memahami seluk-beluk fulton extraction, manajemen Mother Base, serta menjadi sahabat diskusi Snake di lapangan.

Skull Face

Skull Face

Peran: Antagonis utama, pemimpin unit rahasia XOF. Bertanggung jawab atas insiden Ground Zeroes dan kehancuran Mother Base.

Motivasi: Menguasai senjata pemusnah biologis berbasis parasite yang dapat memusnahkan bahasa tertentu, menciptakan dunia di mana “bahasa dominan” punah.

Konflik: Mewakili ide bahwa bahasa dapat menjadi alat kekuasaan, dan kebenciannya terhadap Big Boss mewujud dalam niat menghancurkan segalanya.

Quiet

Quiet

Peran: Sniper wanita misterius yang awalnya musuh, namun bisa direkrut sebagai buddy dalam misi.

Ia tidak bisa berbicara karena mengandung parasite khusus.

Kemampuan: Kecepatan gerak dan skill menembak luar biasa, memungkinkannya menembus medan perang tanpa terdeteksi.

Hubungan dengan Snake: Perlahan, Quiet menunjukkan kesetiaan lewat aksi heroik.

Kisahnya memberi dinamika emosional sekaligus menjadi sorotan karena desain kostum yang kontroversial.

Huey Emmerich

Huey Emmerich

Peran: Ilmuwan yang membantu pengembangan senjata Metal Gear. Ayah Otacon di seri lain.

Karakteristik: Lebih lemah secara fisik, tetapi cerdik dan manipulatif. Kesetiaannya diragukan, menempatkannya di posisi rawan saat kepercayaan di Diamond Dogs goyah.

Pengaruh: Perannya penting dalam pengembangan Walker Gear dan proyek Metal Gear.

Berada di pusat konflik moral seputar tanggung jawab ilmiah vs. loyalitas pada Mother Base.

Elemen Khas

Gameplay Stealth Berbasis Dunia Terbuka

Gameplay Stealth Berbasis Dunia Terbuka

Inovasi terbesar Metal Gear Solid V The Phantom Pain terletak pada mekanika stealth yang dipadukan dengan dunia terbuka. Pemain dapat:

  • Mengintai pos musuh dari jauh dengan teropong canggih.
  • Menentukan waktu misi (siang/malam) untuk mendapatkan keuntungan.
  • Menggunakan kuda, kendaraan, atau helikopter untuk transportasi cepat.
  • Mengkustomisasi senjata dan loadout demi menyesuaikan gaya bermain.

Fulton Extraction dan Manajemen Mother Base

Fulton Extraction dan Manajemen Mother Base

Kojima memasukkan sistem fulton memungkinkan pemain “mengikat balon” pada tentara musuh atau objek tertentu untuk diangkut ke Mother Base.

Aktivitas ini memperkuat tim Diamond Dogs. Pemain juga bisa mengembangkan pangkalan, meneliti senjata baru, dan meningkatkan moral pasukan.

Buddies & Relasi Lapangan

Buddies & Relasi Lapangan

Selain Quiet, Snake dapat membawa “buddy” lain seperti D-Horse (kuda), D-Dog (anjing), dan D-Walker (mech kecil).

Masing-masing punya kelebihan:

  • D-Dog mendeteksi musuh dan item.
  • Quiet menyasar musuh dari jauh.
  • Pilihan buddy memengaruhi strategi dan gaya bermain di medan perang.

Dynamic Enemy Reaction

Dynamic Enemy Reaction

Musuh akan beradaptasi dengan gaya bermain Snake. Jika kita sering menembak kepala, mereka mengenakan helm.

Jika kita gemar menyusup di malam hari, pasukan musuh menyediakan senter atau pasukan shift malam. Sistem ini menambah sensasi realisme dan tantangan.

Tema & Makna

Phantom Pain Kehilangan dan Trauma

Phantom Pain Kehilangan dan Trauma

Judul The Phantom Pain mencerminkan rasa sakit ilusi atas kehilangan tubuh, rekan, dan idealisme.

Snake dan Kaz menanggung “luka hantu” pasca musibah di Mother Base.

Hal ini menyiratkan pesan tentang dampak psikologis perang dan dendam yang mendikte perilaku.

Identitas & Manipulasi

Identitas & Manipulasi

Terungkapnya bahwa Venom Snake bukan Big Boss sejati mengangkat tema identitas yang tercuri.

Momen ini memicu perenungan seputar “apakah kita ini dikonstruksi oleh kenangan dan label, ataukah jati diri lebih dalam lagi?

Bahasa sebagai Senjata

Bahasa sebagai Senjata

Plot terkait Skull Face menggambarkan bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi senjata yang bisa memicu atau meredam konflik global.

Isu ini menyoroti bagaimana penguasa dapat memanipulasi narasi untuk kepentingan mereka.

Tanggapan & Kritik

Pujian

Pujian

Kebebasan Taktis: Banyak pemain memuji gameplay inovatif yang memungkinkan beragam gaya stealth.

Visual & Atmosfer: Fox Engine menampilkan grafis detail, cuaca dinamis, dan efek cahaya realistis.

Musik & Suara: Kontribusi musik era 80-an serta voice acting (Kiefer Sutherland sebagai Snake) menambah kesan sinematik.

Kritik

Kritik

Bab 2 yang Tidak Tuntas: Cerita di bagian kedua (Chapter 2) dirasa tidak selesai.

Misi repetitif dan adegan penutup yang minim membuat penggemar beranggapan ending-nya “terburu-buru.”

Peran Terbatas Snake: Beberapa fans merasa Venom Snake terlalu pasif dan berbicara sedikit, tak seikonik Big Boss yang biasanya.

Konflik Kojima-Konami: Dikabarkan banyak konten dan misi 51 di akhir yang dibatalkan akibat deadline dan perpecahan internal.

Kesimpulan

Kesimpulan

Metal Gear Solid V The Phantom Pain menjadi sebuah puncak inovasi dalam hal gameplay stealth dan dunia terbuka,

Memadukan konsep yang jarang ditemukan di seri Metal Gear sebelumnya.

Walaupun menimbulkan kontroversi karena cerita yang tampak tidak utuh serta konflik di balik layar,

MGSV: TPP tetap meninggalkan jejak berarti dalam industri Game, baik dari segi teknis, narasi terfragmentasi, maupun eksplorasi tema berat seperti dendam, identitas, dan trauma.

Dari perspektif AnimeSanctuary, The Phantom Pain menegaskan bahwa perang selalu menyisakan “luka hantu” bagi mereka yang terlibat.

Momen ketika kita menyadari Venom Snake hanyalah cerminan Big Boss sejati pun memperkuat pesan bahwa narrative terkadang dapat menyelubungi kenyataan kompleks di medan konflik.

Mekanika fulton, buddy system, serta adaptasi AI musuh memperkaya pengalaman bermain, membuat MGSV: TPP terasa segar walau seri Metal Gear sudah berusia puluhan tahun.

Apabila Anda penikmat aksi stealth, penggemar cerita perang, atau sekadar ingin mencicipi kejenius-an “trademarkHideo Kojima, Metal Gear Solid V The Phantom Pain layak dicoba.

Terlepas dari beberapa kekurangan, Game ini menandai perpisahan sekaligus warisan berharga Kojima Productions kepada penggemar Metal Gear di seluruh dunia.

Selamat merasakan phantom pain itu sendiri siapakah Anda di balik label seorang prajurit bayaran? Itulah yang membuat seri ini tetap menarik untuk dibahas hingga kini.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *