The Faraway Paladin Kisah Epik di Dunia Fantasi Negeri Mati
The Faraway Paladin atau dalam bahasa Jepang Saihate no Paladin, adalah seri light novel bergenre fantasi yang ditulis oleh Kanata Yanagino dan diilustrasikan oleh Kususaga Rin. Ceritanya berkisar pada perjalanan seorang anak manusia yang dibesarkan oleh tiga sosok mayat hidup (undead) di negeri terpencil. Kehidupan uniknya membentuk karakter utama yang berjuang mencari jati diri, iman, dan kebermaknaan hidup di tengah dunia misterius. Adaptasi anime-nya mulai tayang pada musim Fall 2021, diproduksi oleh Children’s Playground Entertainment, dan langsung mencuri perhatian penonton berkat cerita yang menyentuh dan atmosfer fantasi klasik yang kental.
Dalam artikel panjang ini, AnimeSanctuary akan membahas The Faraway Paladin secara mendalam mulai dari sinopsis, penokohan, latar dunia, hingga pandangan kami terhadap eksekusi visual dan produksi anime-nya. Selamat membaca!
Latar Belakang dan Penulis
The Faraway Paladin awalnya terbit pada Maret 2015 di situs web Shōsetsuka ni Narō (tempat banyak penulis Jepang memulai karier menulis web novel).
Berkat respons positif, versi cetak diterbitkan oleh Overlap di bawah label Overlap Bunko.
Penulisnya, Kanata Yanagino, menciptakan dunia fantasi yang memadukan tema klasik seperti petualangan dan pertarungan dengan monster,
Namun memperkaya cerita dengan renungan filosofis tentang moralitas, tanggung jawab, dan arti kepercayaan (iman).
Sinopsis Kehidupan Will dan Tiga Undead
Seorang Anak di Negeri Terlantar
Ceritanya berawal di kota mati yang sunyi, di mana tak ada kehidupan manusia selain sosok bayi lelaki bernama William G. Maryblood, atau Will.
Ia dibesarkan oleh tiga sosok undead:
Blood – Seorang pendekar bertubuh besar yang telah menjadi kerangka (skeleton).
Mary – Wanita lembut yang telah menjadi mumi, bertindak bak seorang “ibu” yang penyayang.
Gus – Penyihir hantu (ghost) yang arif dan bertindak sebagai mentor sihir Will.
Meski mereka adalah “mayat hidup,” ketiganya menunjukkan kasih sayang dan moralitas luhur.
Will pun tumbuh dalam bimbingan tiga sosok ini, mempelajari kemampuan bertarung, sihir, serta pengetahuan tentang dunia.
Di kala remaja, Will sadar bahwa dunia luar luas dan tak terduga ia pun berniat memahami takdirnya, terutama mengapa ia dibesarkan oleh undead.
Sumpah di Bawah Dewa Gracefeel
Dalam dunia Saihate no Paladin, manusia menyembah beragam dewa. Will, yang menemukan iman kepada Gracefeel, Dewi Api Pemulihan,
Bersumpah untuk menjadi Paladin ksatria suci yang menegakkan keadilan dan melindungi orang-orang tertindas.
Namun, niat mulia Will menyimpan beban rahasia: masa lalu Blood, Mary, dan Gus yang terikat pada kutukan dewa jahat.
Momen Will mengucap “sumpah Paladin” menjadi titik balik menandai perjalanannya meninggalkan kota mati dan menatap dunia luas yang berbahaya.
Dunia Fantasi Dewa, Monster, dan Kota Tertinggal
Struktur Kosmologi
Di The Faraway Paladin, para dewa memegang peranan signifikan. Masing-masing dewa melambangkan aspek tertentu (api, cahaya, kegelapan, kematian, dsb.).
Manusia, elf, dwarf, dan ras lain menyembah dewa yang mereka yakini sesuai kebutuhan.
Bagi Will, pilihan memuja Gracefeel memengaruhi kepribadian dan kekuatan sihir yang ia peroleh.
Pengaruh “Dead City” dan Kekuatan Jahat
Kota mati tempat Will tumbuh dulunya adalah kota suci yang hancur akibat perang besar melawan raja iblis masa lampau.
Tragedi itu meninggalkan kutukan yang menjadikan Blood, Mary, dan Gus tidak bisa “pergi” ke alam baka.
Lingkungan suram ini menanamkan sifat siap bertahan pada Will, sekaligus memberinya contoh nyata penderitaan akibat kekuatan jahat.
Hal inilah yang memacu Will untuk menjadi pelindung yang berwelas asih di dunia penuh ancaman.
Karakter Utama dan Pendukung
William G. Maryblood (Will)
Kepribadian: Bijak, saleh, dan rendah hati meski terlahir kembali (ada indikasi unsur isekai di LN versi awal, tapi diadaptasi lebih halus di anime).
Tekad kuat untuk menepati sumpahnya sebagai Paladin.
Kemampuan: Terlatih di seni pedang (dari Blood), sihir (dari Gus), serta iman religius (dari Mary).
Pembaca dan penonton menyukai perkembangan Will yang penuh pergolakan batin.
Blood
Sosok Ayah: Skeleton tangguh, mantan pahlawan yang gugur namun dibangkitkan.
Ciri Khas: Ceria, gemar berkelakar, dan sangat menyayangi Will. Mengajari Will cara bertarung dan etos ksatria.
Mary
Sosok Ibu: Mumi berhati lembut, mantan pendeta yang taat.
Nilai yang Dia Tanamkan: Etika, kasih sayang, dan doa. Mary mengajarkan Will pentingnya kepercayaan pada dewa “benar.”
Gus
Mentor Sihir: Hantu (ghost) cerdik dengan pengetahuan sihir dan sejarah dunia.
Sifat: Terkadang sarkastik, namun peduli. Ia membimbing Will untuk tidak sekadar kuat fisik, tetapi juga cerdas.
Menel, Reystov, dan Lainnya (Karakter Dunia Luar)
Saat Will keluar dari kota mati, ia bertemu Menel, elf muda yang kesepian tapi tangguh,
Serta berbagai karakter yang mengalami konflik dengan monster, bandit, atau ancaman dewa jahat.
Interaksi Will dengan orang-orang baru menegaskan jiwa pelindung sang Paladin.
Unsur Religi dan Nilai Kehidupan
Tak seperti banyak anime/manga fantasi lain, The Faraway Paladin mengutamakan sisi spiritual.
Will benar-benar merasakan kehadiran sang dewi (Gracefeel), di mana iman bukan sekadar gimmick, tapi memengaruhi cara berpikirnya.
Dialog tentang dosa, penebusan, pengorbanan, dan kebebasan kehendak kerap muncul menjadikannya seri yang lebih “mendalam” daripada sekadar aksi.
Adaptasi Anime Produksi dan Performa
Studio dan Staf
Children’s Playground Entertainment menangani produksi. Meskipun bukan studio ternama seperti MAPPA atau Ufotable,
Mereka berhasil menyajikan visual yang solid, terutama di latar lingkungan dan efek sihir.
Beberapa aksi pertarungan menonjolkan penggunaan animasi 2D berpadu sedikit CG, meski tidak sedetail anime blockbuster.
Sutradara: Yuu Nobuta
Komposisi Seri: Tatsuya Takahashi
Desain Karakter: Kouji Haneda
Kualitas Animasi
Walau bujet terkesan lebih kecil, sinematografi anime ini efektif membangun suasana sunyi di kota mati,
Lalu bergeser ke nuansa pemandangan hijau saat Will menjelajah dunia luar.
Elemen latar menyeramkan (seperti reruntuhan katedral) terilustrasi dengan cukup baik.
Musik dan OST
Opening Theme: “The Sacred Torch” oleh H-el-ical//, menegaskan tema heroik dan spiritual.
Ending Theme: “Shirushibi” oleh Nagi Yanagi, menawarkan melodi lembut yang menyinggung perjalanan Will dan beban emosionalnya.
Penggunaan musik latar menambah sentuhan dramatis di adegan refleksi maupun saat Will bertarung.
Bagi penggemar fantasi “tenang,” soundtrack anime ini cukup menenangkan dan mendukung atmosfer religius.
Penerimaan Penonton
The Faraway Paladin musim pertama (12 episode) menerima tanggapan beragam. Banyak memuji alur cerita dan pembentukan karakter yang kuat.
Namun, ada kritik tentang pace yang dianggap lambat di paruh awal fokus pada latar belakang Will di kota mati.
Meski begitu, mayoritas penonton menikmati perpaduan drama, aksi, dan perenungan spiritual.
Kabar baiknya, musim kedua telah diumumkan untuk tayang, menunjukkan minat penggemar yang cukup tinggi.
Kelebihan dan Daya Tarik
Karakter Protagonis Berisi
Will bukan sekadar “pahlawan klise.” Perkembangannya mencerminkan proses pendewasaan, dari remaja polos hingga pejuang yang rela berkorban.
Ia menghadapi pergolakan moral ketika dihadapkan pada tugas menyelamatkan orang lain di dunia yang tidak selalu adil.
Pendekatan Agama yang Serius
Berbeda dengan kebanyakan fantasi yang menggunakan dewa dan sihir sebagai elemen “keren,”
Di The Faraway Paladin, kepercayaan religius sangat memengaruhi konflik batin tokoh. Hal ini memberikan bobot emosional dan moral yang menarik.
Dunia Penuh Misteri
Banyak aspek dunia belum terungkap sepenuhnya di musim pertama, termasuk sejarah perang besar, dewa-dewa lain, dan ancaman di luar hutan belantara.
Elemen misteri membuat penonton penasaran akan lanjutan kisah Will.
Nuansa Keluarga dan Perpisahan
Interaksi Will dengan Blood, Mary, dan Gus bak keluarga hangat meski mereka undead.
Adegan perpisahan mereka menyentuh hati, menggarisbawahi tema cinta tanpa batas, meski terhalang status “hidup dan mati.”
Kesimpulan
The Faraway Paladin menyajikan pengalaman fantasi yang unik di industri anime memadukan kisah coming-of-age, tema religius,
Dan dunia undead yang lebih “hidup” daripada sekadar aksi ngeri.
Will, Blood, Mary, dan Gus bukan hanya karakter dengan kekuatan super, melainkan keluarga yang menunjukkan cinta dan pelajaran moral.
Adegan-adegan refleksi kepercayaan serta konflik batin Will menambah kedalaman cerita, membuatnya menonjol dibandingkan kebanyakan isekai generik.
Bagi penikmat fantasi yang mencari narasi lebih serius, renungan moral, dan hubungan keluarga yang kental,
The Faraway Paladin pantas mendapat tempat di daftar tontonan.
Semoga Season 2 semakin memperkaya petualangan Will dalam mewujudkan sumpah paladinnya menegakkan cahaya di kegelapan, meski jalan yang dilalui penuh rintangan.
Disiapkan oleh AnimeSanctuary – sumber tepercaya untuk ulasan anime, manga, dan budaya pop Jepang terkini.